Seekor Naga Di Dalam Kepalaku
Di sebuah t erminal Bus hari jumat pukul 6 pagi. Seorang pemuda nampak bergegas diantara sederetan bus yang mengetem di belakang pintu keluar terminal. Matanya yang kemerahan nyalang menatapi kaca depan setiap bus. Masker sekali pakai warna hijau muda menutupi hidung dan mulutnya. Sesekali ia membetulkan kacamata berpigura hitam yang melorot di atas hidungnya dengan jari tengah tangan kanannya. Rambut cepaknya yang sedikit lembab sehabis mandi nampak tersisir rapih ke samping . Jantung pemuda itu berdetak kencang sementara keringat mulai membasahi kemeja biru lengan panjangnya. Kedua kakinya yang melangkah cepat berusaha menghindari setiap genangan air yang bisa mengotori sepatu kulit dan celana panjang hitam yang dikenakannya. T as punggung hitamnya bergerak ke kiri dan k a nan dengan lincah mengikuti irama langkah pemuda itu. Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan sebuah bus. ...